Perencanaan keluarga adalah merupakan poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah. Dengan perencanaan keluarga yang matang, pasangan bisa mengembangkan diri dan karier. Kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan. Di sisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan. Sesuai dengan tema ‘Meningkatkan Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi Guna Mencapai Indonesia Sehat’ pada peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh pada tanggal 26 September 2019 menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keluarga.
Apa Itu Alat Kontrasepsi?
Kontrasepsi adalah cara atau alat yang digunakan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan. Seorang wanita bisa mendapatkan kehamilan apabila sperma bertemu dengan sel telur. Penggunaan alat kontrasepsi akan mencegah sel telur dan sel sperma bertemu, menghentikan produksi sel telur, menghentikan penggabungan sel sperma dan sel telur yang telah dibuahi yang menempel pada lapisan rahim.
Kapan Alat Kontrasepsi Digunakan?
Alat kontrasepsi digunakan ketika hendak melakukan hubungan intim dengan pasangan. Cara pemakaian alat kontrasepsi bergantung pada jenisnya. Setiap jenis alat kontrasepsi pun memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Apa saja jenis Alat Kontrasepsi ?
Ada banyak jenis alat kontrasepsi, berikut beberapa di antaranya:
1. Kontrasepsi Alami
Cara ini dilakukan dengan menghitung masa subur wanita secara manual melalui perhitungan siklus menstruasi. Metode ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan suhu tubuh, perubahan pada cairan vagina, hingga menghitung menggunakan kalender.
2. Pil KB
Pil KB menjadi alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan. Pil ini mengandung hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi untuk mencegah terjadinya ovulasi. Ada dua jenis yang bisa ayah bunda temui, yaitu pil KB kombinasi dan pil yang hanya mengandung progesteron.
3. Kondom Pria
Alat kontrasepsi ini dipasang pada alat kelamin pria untuk mencegah masuknya sperma ke dalam vagina ketika sedang berhubungan. Kelebihan dari kondom adalah harganya yang terjangkau, memberikan perlindungan dari bahaya penularan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), dan sangat mudah didapatkan. Namun, alat kontrasepsi ini hanya bersifat sekali pakai.
4. Suntik
Alat kontrasepsi berupa suntik terbagi menjadi dua jenis, yaitu KB suntik yang memiliki jangka waktu tiga bulan untuk mencegah terjadinya kehamilan, dan KB suntik yang hanya bisa bertahan selama satu bulan. Metode ini disinyalir lebih efektif dibandingkan dengan mengonsumsi pil KB. Akan tetapi, harganya relatif mahal dan tidak memberikan perlindungan maksimal terhadap penyakit menular seksual.
5. Implan
Alat kontrasepsi jenis ini memiliki bentuk dan seukuran batang korek api dan dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya pada lengan bagian atas. KB implan akan mengeluarkan hormon progestin secara perlahan, dan bisa mencegah terjadinya kehamilan hingga tiga tahun. Sama halnya dengan suntik, KB implan terbilang mahal dan memiliki beberapa efek samping, seperti menstruasi tidak teratur, pembengkakan dan memar pada area kulit yang terpasang, dan tidak efektif untuk mencegah penularan IMS.
6. IUD
IUD merupakan singkatan dari intrauterine device, memiliki bentuk seperti huruf T. Alat KB ini dipasang pada rahim untuk menghalangi sperma dari proses pembuahan. Secara umum, IUD memiliki dua bentuk utama, yaitu IUD yang dibuat dari tembaga, misalnya ParaGard yang memiliki ketahanan hingga 10 tahun, dan IUD yang memiliki kandungan hormon, seperti Mirena yang harus diperbarui setiap lima tahun.
7. Kondom Wanita
Kondom wanita merupakan alat kontrasepsi berupa plastik yang dipasang menyelubungi vagina. Di bagian ujungnya terdapat cincin plastik yang berperan untuk menyesuaikan posisi alat kelamin pria ketika berhubungan. Sama halnya dengan kondom pria, kondom wanita juga memberikan perlindungan dari IMS, tetapi kurang efektif dibandingkan dengan kondom pria.
Siapa yang Harus Menggunakan Alat Kontrasepsi?
Menurut SDKI 2017 disebut married status atau status menikah pada wanita usia subur yang sudah berusia antara 15-49 tahun. Cara menentukan alat kontrasepsi yang sesuai bagi ayah bunda harus melalui konseling oleh tenaga kesehatan terlatih, setelah memahami penjelasan konseling ayah bunda berhak untuk memilih dan menentukan metode kontrasepsinya sendiri.
Dimana Mendapatkan Alat Kontrasepsi?
Alat kontrasepsi kondom pria bisa dibeli di apotek dan minimarket terdekat, untuk alat kontrasepsi untuk wanita, bisa mendapatkannya di puskesmas, klinik, bidan, atau rumah sakit terdekat.
Mitos atau Fakta ?
IUD dapat bergeser dan menimbulkan pendarahan. Faktanya IUD dipasang di rongga rahim yang tidak memiliki lubang lain selain vagina. Apabila ada pergeseran hanya disekitar rongga rahim dan tidak menimbulkan perdarahan yang massif.
Pil dan suntik dapat menyebab berat badan naik. Faktanya berat badan berubah secara alami sejalan dengan perubahan kondisi kehidupan dan seiring bertambahnya usia. Jadi tidak berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi.
Alat kontrasepsi dapat menyebabkan kemandulan. Faktanya, terdapat keterlambatan kesuburan setelah berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal, tetapi pada waktunya wanita akan dapat kembali hamil dan perlu waktu agar pola menstruasi kembali seperti semula.